Sepenggal Nasihat teruntuk Sahabat
BERSIAPLAH SEBELUM DIA MENDATANGIMU
Saudaraku,Sahabatku
yang dimuliakan oleh Allah
Sebuah kebahagiaan yang
tak akan pernah aku lupakan adalah ketika aku bisa berkumpul di tempat ini,
duduk bersama kalian di majlis-majlis
ilmu, majlis yang di dalamnya di bacakan kalamullah, hadits-hadits Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wasallam, dilantunkannya ayat-ayat Allah, dzikrullah yang
keluar dari lisan-lisan hamba-hambaNya yang bertaqwa, Ibrah da mau’idzhah yang
senantiasa terucap dari hati yang salim sehingga menambah keimanan bagi orang
yang mendengarnya.
Saudaraku yang dimuliakan Allah
Ingatkah engkau sebuah hadits Rasulullah yang berbunyi:
تهادوا تحابوا
"Hendaklah engaku saling memberikan
hadiah, niscaya engkau akan saling menyayangi.
Wahai saudaraku
Sebaik-baik hadiah yang
dipersembahkan seseorang kepada saudaranya seagama, saudaranya seiman, adalah
nasihat atau wasiat, yang akan menjadi bekal baginya di dunia dan simpanan
baginya di akhirat. Dalam hal ini ada sosok teladan yang baik bagi kita, dari
Rasulullah dari Mu’adz bin Jabal bahwasannya Rasulullah suatu hari memegang
tangan Muadz bin Jabal seraya berkata,”Wahai Mu’adz, demi Allah sesungguhnya
aku sangat mencintaimu.” Muadz menjawab,”Demi Allah ya Rasulullah, sesungguhnya aku juga sangat
mencintaimu.”Rasulullah bersabda,:
أوصيك يا معاذ,لاتدعن في دبر كل صلاة أن تقول: اللهم أعني على ذكرك وشكرك
وحسن عبادتك.
Aku
wasiatkan kepadamu wahai Mu’adz , setiap selesai shalat janganlah engkau
meninggalkan doa, “Ya Allah, tolonglah agar aku selalu ingat
kepada-Mu,bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepadamu."
Wahai Saudaraku yang
dimuliakan Allah
Pernahkah
engkau membaca sebuah ayat yang agung min Kalami Rabbikum,
Sebuah
ayat yang apabila orang membacanya menjadi tergidik ketakutan, Namun
barangsiapa mempersiapkan diri untuknya , insya Allah ia akan selamat.
Sebuah
ayat yang seandainya diturunkan kepada sebuah gunung, niscaya gunung tersebut
akan bergetar.
Sebuah
ayat yang setiap kali terdengar telinga segera menyimaknya.
Sebuah
ayat yang setiap kali dibaca, mata menjadi berkaca-kaca, begitupula setiap kali
dicerna maknanya hati akan menjadi takut.
Sebuah
ayat yang setiap kali dipahami oleh orang yang lalai membuatnya bertaubat,
setiap kali diperhatikan oleh orang yang berpaling, menjadikan segera kembali
kepada Allah dan meminta ampunannya.
Sebuah
ayat yang menceritakan tentang sebuah perjalanan….kepergian….sebuah perjalanan
yang berat.
Ayat tersebut adalah firman Allah,
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan
Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah
beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.
Karena
keagungan perjalanan ini, Rasulullah bersabda,
لو تعلمون ما أعلم, لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيرا.
Seandainya
kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan
banyak menangis.”(Muttafaq ‘alaihi).
Wahai Saudaraku,
Pernahkah
engkau memikirkan saat-saat kematian sedangkan engkau tetap dalam keadaanmu
semula?
Tahukah
engkau apa yang akan terjadi pada dirimu di saat kematianmu?
19. Dan datanglah
sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari
daripadanya.
Seorang penyair berkata,
“Mereka
katupkan kelopak mataku-setelah berputus asa-lantas bergegas membelikanku kafan
Salah
seorang kerabatku berdiri dengan tergesa pergi ke tukang memandikan mayat agar
datang memandikanku
Salah
seorang mendatangiku lalu melucuti dari semua pakaian dan menelanjangiku
sendirian
Mengucurkan
air dari atasku dan memandikanku tiga kali seraya meminta kafan dari keluargaku
Mereka
mengenakanku baju tanpa lengan
Hanya
kapur barus sebagai bekalku
Mereka
menaruhku di depan mihrab lalu mundur di belakang imam
Menshalatiku
lalu melepasku
Mereka
menshalati diriku dengan shalat tanpa rukuk dan tanpa sujud
Semoga
Allah merahmatiku.
Wahai Saudaraku
Apakah
cukup sampai disini…..
Bayangkan,
setelah itu engkau dimasukan kedalam kubur dengan diangkat di atas pundak,
setelah sebelumnya engkau menjadi orang yang mengangkat jenazah atau orang yang
berziarah ke kubur.Di saat itu, apa kata jenazahmu, akankah mengucapkan,”Cepat
cepat..!!Ataukah akan mengucapakan hai kemana kalian akan membawaku.??’’
Kemudian
engkau dimasukan kedalam kuburanmu oleh orang yang paling engkau cintai dan
keluarga yang paling dekat denganmu.
Mereka
meletakkanmu ke dalam lubang bumi, dan menutupi liang lahatmu dengan papan
hingga cahaya tidak dapat menyinari dirimu.
Kemudian
mereka mulai menimbun kuburanmu dengan tanah. Salah seorang diantara mereka
berkata,” Mintakan ampunan untuk saudaramu ini dan mintakan juga ketetapan
iman, karena sekarang ia sedang ditanya.
Wahai Saudaraku
Mereka
meninggalkanmu sendirian dalam kegelapan.Di atasmu hanya ada tanah, di bawahmu
tanah, di kananmu tanah, di kirimu tanah.Kemudian ruhmu dikembalikan pada
jasadmu, dan datanglah kepadamu dua malaikat yang biru kehitam-hitaman.Lalu
keduanya bertanya kepadamu, Siapa Rabbmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?” Maka
dengan apa kamu akan menjawab.
Wahai
calon penghuni kubur
Apa yang menjadikannmu terpedaya oleh dunia? Tidaklah
engkau mengetahui bahwa engkau akan meninggalkan duniamu atau duniamu akan
meninggalkanmu? Mana rumahmu yang megah? Mana pakaianmu yang indah? Mana
wewangianmu? Mana para pembantu dan familimu? Mana wajahmu yang tampan? Mana
kulitmu yang halus? Bagaiman keadaanmu setelah tiga hari di kubur?
Saat itu tubuhmu telah ditumbuhi ulat dan cacing,
mengoyak kain kafanmu, menghapuskan warnamu, memakan dagingmu, masuk kedalam
tulangmu, mencerai-beraikan anggota tubuhmu, merobek sendi-sendimu, melelehkan
biji matamu di pipimu...
Wahai
saudaraku
Apa yang telah engkau persiapkan untuk menjadikan
kuburanmu sebagai taman surga?
Keadaan bagaimana yang kamu inginkan saat Allah
berfirman
41. Dan dengarkanlah
(seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.
42.
(yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya Itulah hari
ke luar (dari kubur).
Keadaan bagaimana yang kamu inginkan di saat
6. (yaitu) hari
(ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
Bagaimana keadaanmu nanti di saat,
1. Apabila langit
terbelah,2. Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,3. Dan apabila lautan
menjadikan meluap,4. Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar.”(Al-Infithar:1-4).
Bagaimana kamu jika kedua matamu, kedua tanganmu, kedua
kakimu, kedua telingamu, kemaluan dan lisanmu bersaksi atas segala yang telah
kamu lakukan di dunia yang fana ini,
65. Pada hari
ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
22. Kamu
sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan
dan kulitmu terhadapmu,bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui
kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.
Wahai Saudaraku yang mulia
Ingatlah
semoga Allah mengingatkanmu dengan membaca syahadat saat maut menjemput- pada
saat peristiwa yang agung itu datang yaitu kematian…
Saudaraku
Cobalah
mencari jalan keselamatan
Persiapkan
dirimu dengan beramal shaleh
Sebelum
kematianmu datang
Songsonglah
sesuatu yang pasti datang dengan kesungguhan
Jangan
tertipu oleh fatamorgana kehidupan
Sungguh
…kita tidak tahu kapan kematiaan datang
Mungkin
malam ini, esok atau lusa
Sungguh
kita tidak tahu dimana kita akan meninggal
Wahai saudaraku
Cukuplah
kematian sebagai nasehat, cukuplah kematian menjadikan hati bersedih,
menjadikan mata menangis, perpisahan dengan orang-orang tercinta, penghilang
segala kenikmatan, pemutus segala cita-cita.
"أكثروا ذكر هادم اللذات"
Maka
dari itu, wahai saudaraku…
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ
خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.
(Al-Baqarah: 197).
Semoga kita bisa
mengmbil ibrah dari nasehat ini,dan semoga Allah menutup akhir kematian kita
dengan kalimah syahadat dan kita di kembalikan dalam keadaan bertaqwa serta
mendapat gelar syahid, husnul khatimah.
Semoga hatimu yang baik mau mengikutinya
Semoga jiwamu yang bersih mau menerimanya.”
Saudaramu yang mencintaimu,
Khoeruddin al-Bughuri
Jember,14
November 2014
10
Muharam 1434