Surat Cinta Teruntuk Sang Guru
إلى فضيلة الشيخ......-حفظه الله تعالى-
بجمبير- جاوى
شرقية –
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله على منة الإسلام
والشكر له على نعمة السمع والبصر والكلام، وأستغفر الله من جميع الآثام، والصلاة
والتسليم على محمد خير الأنام، وعلى آله وأصحابه الكرام.
Ku tulis risalah ini sebagai ucapan
syukurku kepada Rabb ‘Aza wajalla yang telah memberikan banyak kenikmatan yang
apabila menghitungnya niscaya tak akan bisa untuk menghitungnya.
Wahai Guruku
Sengaja ku tulis surat ini sebagai
ucapkan terima kasihku atas segala
pengorbanan, pengabdian, bimbingan dan pembekalan ilmu yang telah engkau
berikan padaku ,tak bisa ku membalas kebaikanmu kecuali hanya dengan ucapan
terima kasih dan untaian doa yang selalu ku hadirkan tatkala aku sujud di
hadapan Rabb Aza wajalla.
Wahai Guruku
Telah datang kabar gembira padaku,
dari Lembaga Pendidikkan Islam Saudi Arabia ( Universitas Islam Madinah ),yang
menyatakan bahwa aku diterima di jami’ah tersebut untuk belajar ilmu di sana.Ini merupakan
kenikmatan yang datang dari Rabbul Alamin yang harus dan harus aku syukuri.
Wahai Guruku
Izinkan aku untuk menimba ilmu di sana, di kota Nabimu
yang dulu engkau belajar di sana, namun aku hanyalah sebagai pendengar setiamu
di kelas, ketika engkau ceritakan pengalamanmu kepadaku dan teman-temanku waktu
itu.Subhaanallah betapa hatiku terpaku ketika engkau ceritakan keindahan kota
saudi, keramahan penduduknya,suasana ramadhan yang begitu ramai orang
berlomba-lomba dalam kebaikan,terlebih lagi dengan kota madinah yang banyak di
penuhi oleh penuntut ilmu yang datang dari belahan dunia untuk belajar dan
menimba ilmu Allah di sana.Dalam benakku timbul pertanyaan, Apakah aku bisa
belajar di sana??
Wahai Guruku
Dari kisah-kisahmu aku banyak mengambil faidah dan ibrah
yang sangat bermanfaat bagi diriku, juga orang lain. Dari sanalah aku mulai
berpikir untuk tidak menjadi manusia kerdil yang rendah cita-citanya,
sebagaimana yang di ungkapkan oleh sebagian Asatidz di sini.Engkau tahu
bagaimana kondisiku di kelas, bagaimana kemampuanku dalam belajar, jauh sekali
dari apa yang engkau harapkan.Namun begitu, aku tetap senang terhadap ilmu dan
pelajaran yang engkau sampaikan.Meski sulit dan sukar itulah tantangan.Semoga
Allah memberikanku kemudahan dan pemahaman yang benar dalam menuntut ilmuNya
ini.
Wahai Guruku
Sungguh aku tak akan pernah lupa dengan nasehat-nasehatmu
Karena engkau adalah orangtuaku di sini,yang
harus aku berbakti dan taati, sama halnya seperti orangtuaku di rumah,petuahmu
yang menjadikan aku tetap tegar, petuahmu yang menjadikan aku berakhlaq
mulia.Engkau ajari aku banyak hal, engkau ajari aku untuk merasakan kesenangan
tatkala orang lain senang, engkau ajari aku bebrbagi meski hanya dengan sepotong
roti,engkau ajari aku kebaikan yang bersumber dari Kitabullah Wahaditsu
Rasulillah shalallahu ‘alaihi wasallam.
Karena engkau adalah guruku yang harus aku
muliakan dan darimulah aku banyak mengambil ilmu.
Karena engkau adalah sahabatku yang selalu
mengingatkanku ketika aku lalai, mengingatkanku ketika aku salah, mengingatkanku
ketika aku bahagia dan duka.Engkau ingtkan aku ketika bahagia untuk tetap
selalu bersyukur dan Engkau ingatkan aku ketika duka untuk tetap bersabar.
Karena engkau adalah pahlawanku yang hidup dan
matimu hanya untuk ilmu, menolong agama Rabbmu, membela sunnah Nabimu dan
menjaga kehormatannya dari ahlu hawa, ahlu bid’ah dan sekte-sekte sesat.pantaslah
jika engkau menyandang gelar” Pahlawan tanpa tanda jasa”.
Wahai Guruku
Jika ku tuliskan semua kebaikanmu di sini, berapa rim kertas yang
harus aku sediakan dan berapa ratus atau bepuluh ribu kantung tinta harus ku
datangkan.Cukuplah Allah ‘Azza wajalla membalas kebaikanmu dengan pahala yang
terus mengalir sampai pada hari yang tidak lagi berguna harta dan anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar